Aku dan Taman Baca Bernama Semesta Alam

bahiroh adilah
1 min readMay 29, 2023

--

Tak ada yang mati kali ini

Semua bernyawa dan sedang merasa

Seperti langit yang berlapang dada

Seperti pohon yang tegar

Seperti dedaunan yang menyapa

Seperti air yang menyejukkan

Aku, berdiri di antara ketidakpastian yang kekal

Sayup-sayup malam hadir menyertai kegelisahan

Namun, tetaplah suguhkan bunga yang paling cantik di setiap malam

Maka keindahan akan terus meliputi

Aku, bicara perihal rasa

Yang dengan tengilnya mengajakku bermain-main

Dan kehidupan menyaksikan kami

Biarlah kegelisahan membersamai udara malam

Biarlah keraguan tunduk di hadapan terik matahari

Biarlah kesedihan larut bersama hujan

Biarlah kekecewaan bertabur bersama bintang gemintang

Dan biarlah pula kegembiaraan dimiliki oleh hidup seutuhnya

Aku, ingin berpijak dengan gagah

Karena ramai dan sepi masih akan datang untuk dijajaki

Aku ingin merdeka dalam kelanaku

Karena tenang dan bising akan terus beriringan

Aku ingin memberi warna di setiap rasa

Karena keelokan diri mewarisi sebuah senyuman

“Jika kita mencintai, cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita.
Jika kita bergembira, kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam hidup itu sendiri.
Jika kita menderita, kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam”

Kahlil Gibran — Kisahku

--

--