“Mati Suri di Taman”

bahiroh adilah
2 min readFeb 1, 2023

--

Benarkah jatuh cinta itu seperti mati suri di taman?

Semua berjalan terasa sangat cepat, dan lambat, sekaligus. Kupu-kupu berterbangan. Langit perlahan menggelap. Lampu-lampu taman mulai menyala. Pohon-pohon terlihat mengabur.

so much pain with all the butterflies, tie-in with all disappointment, fear, regret, that feels familiar.

what is the right person? what is the other one to complete each other? what with that concept? self. families. expectations. decency. commitment. the concept is so absurd?

Tentang perasaan yang tidak semudah itu untuk dibaca. Tidak semudah itu untuk dipahami. Tidak semudah itu untuk disimpulkan. Terus berganti, terus berubah. Berhati-hati. Berjaga-jaga.

there’s a time, where I don’t really know myself. there’s another time, where I tried to be a lot of someone else, and it didn’t works out well. there’s everytime, I don’t trust my own feelings.

Tentangmu. Tentang ceritamu. Aku amati, dalam perenungan.

Namun, mulutku terbungkam malam. Mataku pun terhalang tangis. Semuanya terasa kabur dan pudar. Tidak mampu dicerna. Tidak mampu diutarakan. Gelap. Bising. Kupu-kupu berterbangan.

Aku, sedang mati suri di taman.

--

--